Analisis Dampak Kebijakan Terhadap Peningkatan Ekonomi Daerah Perbatasan di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (studi terhadap desa-desa di Kecamatan Lamaknen Selatan)

Lona, Raymond Alexander Taek Berek (2020) Analisis Dampak Kebijakan Terhadap Peningkatan Ekonomi Daerah Perbatasan di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (studi terhadap desa-desa di Kecamatan Lamaknen Selatan). Skripsi thesis, Universitas Widya kartika.

[img] Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf

Download (399kB)

Abstract

Lamaknen Selatan merupakan salah satu daerah perbatasan yang terletak di Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Lamaknen Selatan merupakan daerah yang masih tertinggal, berada di daerah terluar dan daerah terdepan. Kecamatan Lamaknen Selatan sebagian besar wilayahnya, 6 desa dari 8 desa di kecamatan tersebut langsung berbatasan darat dengan daerha Timor Leste 9 (RDTL). Kebijakan orde baru yang tidak membangundari desa daerah ini hampir tidak tersentuh sejak Indonesia merdeka. Pembanguan mulai dirasakan masyarakat Lamaknen Selatan di kepemimpinan Presiden Ir. Jokowi dengan program nawacitanya. seperti yang tertuang dalam Nawacita pemerintah yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang menegaskan bahwa pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata serta terukur untuk mendorong percepatan pembangunan di desa, daerah tertinggal dan kawasan perbatasan yang secara terperinci dijelaskan dalam Nawacita ke-3 (tiga) yang mengagendakan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Indonesia. untuk mendukung program membangun dari pinggiran itu pemerintah telah mengulirkan dana di setiap desa dengan besaran sesuai denga luas wilayah dan jumlah penduduk di desa bersangkutan. Pemerintah daerah juga telah membangun jalan Jembatan dan infrastruktur jalan raya. ada juga pemberdayaan pertanian lewat tananam porang (make bako), Jagung, kopi dan kacang. Bahkan untuk Kopi sendiri Bumdes desa Lakmaras desa mendirikan perindustrian sendiri yang didukung oleh pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten. Pemerintah pusat juga telah membangun jalan raya dengan nama sabuk merah sektor timur sepanjang 179,9 Km di sepanjang perbatasan RI-RDTL. Pembangunan infrastruktur inilah yang menandakan dan dimulainya peningkatan ekonomi secara signifikan. masyarakat dapat dengan muda pergi kota kabupaten yang menjadi pusat perputaran ekonomi untuk menjual hasil pertanian. Pada tahun 2020 banyak dana desa dihabiskan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemic Covid 19.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Lamaknen Selatan, Analisis, Kebijakan, Dampak, Pembangunan, Peningkatan Ekonomi
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5001-6182 Business
Divisions: Fakultas Ekonomi > Program Studi Manajemen
Depositing User: Perpustakaan UWIKA
Date Deposited: 26 Mar 2021 15:31
Last Modified: 26 Mar 2021 15:31
URI: http://repository.widyakartika.ac.id/id/eprint/1125

Actions (login required)

View Item View Item