Perbedaan Perhitungan Struktur Bangunan Tingkat Tinggi Dengan Menggunakan Metode 2 Dimensi dan 3 Dimensi

Dewi, Widya (1993) Perbedaan Perhitungan Struktur Bangunan Tingkat Tinggi Dengan Menggunakan Metode 2 Dimensi dan 3 Dimensi. Skripsi thesis, Universitas Widya Kartika.

[img] Text (ABSTRAK)
03 WIDYA DEWI.pdf

Download (114kB)

Abstract

Kemudahan di dalam menghitung struktur bangunan adalah cara yang sering dipilih agar perhitungan dapat diselesalkan dengan cepat. Oleh karena itu metode perhitungan 2 dimensi sering digunakan di dalam melakukan perhitungan struktur bangunan. Metode perhitungan 2 dimensi yang mula-mula dikenal adalah dengan cara "hand calculation" tetapi di dalam metode tersebut terdapat banyak sekali keterbatasan-keterbatasan. Kemudian sejalan dengan perkembangan teknologi metode perhitungan 2 dimensi ini juga mengalami perkembangan yaitu dengan menggunakan program komputer, tetapi meskipun demikian di dalam metode tersebut Juga terdapat keterbatasan-keterbatasan meskipun keterbatasan yang ada jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan cara "hand calculation". Metode perhitungan yang lain adalah metode perhitungan 3 dimensi tetapi di dalam menggunakannya harus dengan bantuan program komputer canggih dan keterbatasan yang ada pada metode perhitungan 2 dimensi dapat diatasi pada metode perhitungan 3 dimensi ini hanya saja penggunaan metode perhitungan 3 dimensi ini lebih rumit bila dibandingkan dengan metode perhitungan 2 dimensi. Dengan adanya 2 metode perhitungan yang ada dengan pengerJaan dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda tidak diketahui metode yang mana yang lebih baik digunakan dan sampai seberapa persen perbedaan gaya-gaya dalam yang diperoleh dari hasil perhitungan kedua metode perhitungan tersebut sehingga dianggap perlu untuk membandingkan kedua metode perhitungan tersebut. Di dalam melakukan perbandingan antara metode perhitungan 2 dimensi dan metode perhitungan 3 dimensi digunakan denah gedung BCA yang berada di Jalan Raya Darmo 5 Surabaya dengan modifikasi pada balok dan kolom dan dengan ketinggian yang berbeda-beda yaitiu 3 lantai, 6 lantai dan 8 lantai. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan september 1992 sampai Maret 1993. Dari analisa hasil perhitungan kedua metode tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya-gaya dalam pada portal metode perhitungan 3 dimensi lebih kecil kurang lebih 20% bila dibandingkan dengan metode perhitungan 2 dimerisi. Untuk balok anak diperoleh gaya-gaya dalam yang hampir sama antara metode perhitungan 3 dimensi dan metode perhitungan 2 dimensi. Sedangkan untuk balok-balok memanjang yang menumpu pada kolom diperoleh gaya-gaya dalam yang lebih besar pada metode perhitungan 3 dimensi dibandingkan dengan metode perhitungan 2 dimensi, tetapi karena jumlah balok-balok tersebut kecil dibandingkan dengan jumlah balok yang ada maka hal ini dapat diabaikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: SK.SIP Dew 03 1993
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA1-2040 Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TH Building construction > TH1-9745 Building construction
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Staff Perpustakaan UWIKA
Date Deposited: 26 Aug 2022 04:21
Last Modified: 26 Aug 2022 04:21
URI: http://repository.widyakartika.ac.id/id/eprint/1948

Actions (login required)

View Item View Item