Veronica, Wenny (2007) Penerapan Activity Based Budgeting untuk Keakuratan Penyusutan Anggaran Biaya Produksi pada PT. X di Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Widya Kartika.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK 97.pdf Download (9kB) |
Abstract
Proses penganggaran tradisional bagi perusahaan yang berkembang dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dirasa tidak cukup akurat, terutama apabila perusahaan memiliki tingkat diferensiasi produk yang tinggi, sehingga dapat menimbulkan banyak masalah karena produk yang dihasilkan tidak mencerminkan biaya yang sebenarnya diserap untuk menghasilkan produk tersebut. Begitu juga dengan PT.”X”, prosedur penyusunan anggaran yang dilakukan untuk perusahaan tidak memiliki informasi yang menjadi pemicu biaya, sehingga tidak memiliki gambaran menyeluruh aktivitas dalam perusahaan. Dengan adanya keterbatasan tersebut, sistem penganggaran berbasis aktivitas (Activity Based Budgeting) dirasa tepat untuk diterapkan di dalam perusahaan karena memungkinkannya dilakukan prediksi biaya aktivitas yang terjadi seiring dengan berubahnya penggunaan aktivitas dalam perusahaan. PT.”X” adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di industri perkayuan yang berorientasi pada ekspor dan telah berdiri sejak tahun 2002. Lokasi PT.”X” berada di daerah Margomulyo, Surabaya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Prosedur penyusunan anggaran yang terdapat pada PT.”X” dilakukan secara tradisional. Bagian keuangan dalam membuat anggaran untuk perusahaan hanya berdasarkan estimasi dan berbasis fungsi, dalam setiap anggaran yang dibuat tidak dibedakan berdasarkan jenis kayu yang diproduksi, padahal antara jenis kayu bengkarai dan kruwing terdapat perbedaan lama produksi yang dapat mengakibatkan perbedaan biaya yang dibebankan untuk masing-masing jenis kayu., sehingga perhitungan anggaran yang dihasilkan kurang akurat. Begitu juga dengan anggaran overhead variabel, pada PT.”X” hanya dihitung berdasarkan tarif overhead yang dibebankan berdasarkan unit yang diproduksi. Menurut Activity Based Budgeting, biaya produksi per m³ sebesar Rp. 3.945.135,27 sedangkan apabila dihitung secara tradisional sebesar Rp. 4.383.140,73, maka terdapat selisih sebesar Rp. 438.005,46 hal ini dikarenakan adanya pengendalian pada biaya overhead variabel. Activity Based Budgeting terbukti merupakan alat perencanaan dan pengendalian yang lebih baik daripada pendekatan anggaran tradisional karena pada Activity Based Budgeting masingmasing aktivitas dilakukan perhitungan tarif variabelnya sehingga menghasilkan tarif overhead yang lebih terperinci dan juga setiap anggaran yang disusun dibedakan berdasarkan jenis kayunya sehingga dapat diketahui perhitungan biaya produksi masing-masing jenis kayu secara terperinci, yaitu untuk bengkarai sebesar Rp. 3.897.298,96 dan kruwing sebesar Rp. 4.005.809,9. Dengan adanya pemisahan perhitungan, perusahaan dapat lebih tepat dalam menentukan harga jual dan penganggaran biaya untuk kedua jenis kayu.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | SK.AK Ver 97 2007 |
Uncontrolled Keywords: | Activity Based Budgeting |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5001-6182 Business > HF5601 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Program Studi Akuntansi |
Depositing User: | Perpustakaan UWIKA |
Date Deposited: | 24 Oct 2022 05:53 |
Last Modified: | 24 Oct 2022 05:53 |
URI: | http://repository.widyakartika.ac.id/id/eprint/2577 |
Actions (login required)
View Item |