Phan, Mei Yin (2003) Analisa ROI (Return On Investment) dan EVA (Economic Value Added) dalam menilai Kinerja Keuangan pada PT. Modern Photo di Bursa Efek Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Widya Kartika.
Text (ABSTRAK)
39 PHAN MEI YIN.pdf Download (888kB) |
Abstract
Penilaian kinerja perusahaan dilakukan oleh penulis melalui data yang diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Tujuan terpenting dalam melakukan penilaian kinerja keuangan adalah untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan perusahaan sebagai suatu organisasi mampu dicapai, sehingga mampu memenuhi kepentingan anggotanya (investor, kreditur dan pemegang saham). Alat yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yang lazim digunakan selama ini adalah analisa rasio keuangan yang terdiri dari analisa rasio likuiditas, rasio laverage dan rasio profitabilitas. Kelebihan dari analisa rasio keuangan adalah dapat dilakukan perbandingan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu serta manajer dapat mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan dengan cepat. Kelemahannya analisa ini belum dapat memuaskan keinginan pihak manajemen khususnya pada penyandang dana (kreditur dan pemegang saham) belum cukup keyakinan apakah modal yang ditanamkan dimasa yang akan datang akan memberikan tingkat hasil seperti yang diharapkan. Dalam perusahaan yang lazim digunakan untuk mengukur efektivitas- dari seluruh operasi perusahaan adalah dengan analisa ROI. Sehingga ROI dapat disimpulkan sebagai analisa keuangan yang mengukur prestasi perusahaan tidak hanya dari laba yang dihasilkan tetapi juga harus diperhitungkan jumlah aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut. Beberapa tahun terakhir berkembang konsep penilaian kinerja keuangan yang barn dikenal dengan nama Economic Value Added (EVA) atau di Indonesia lebih dikenal dengan Nilai Tambah Ekonomi (NITAMI). Dengan konsep ini akan dapat diketahui berapa sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pemakaian modal perusahaan melalui perhitungan biaya modalnya. Konsep EVA berangkat dari konsep lama yaitu Cost of Capital (Biaya Modal). Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang harus dilakukan untuk menghitung EVA yaitu menghitung biaya modal hutang (KD), menghitung biaya modal saham (KE), Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dan menghitung EVA/NITAMI. Setelah EVA diperoleh, maka interprestasi hasilnya adalah : apabila EVA> 0, terjadi nilai tambah ekonomis dalam perusahaan; jika EVA = 0, maka posisi yang terjadi adalah posisi umpas dalam perusahaan; jika EVA < 0, tidak terjadi nilai tambah ekonomis. Berdasarkan hasil tahun 2001 ROI menunjukkan angka terendah, berarti kinerja perusahaan tidak bagus dan diharapkan pihak manajemen dapat melakukan analisa terhadap kinerja keuangan perusahaan dan dapat dilakukan tindakan korektif terhadap penyimpanan uang yang mungkin terjadi sehingga dapat membantu mengatasi penurunan ROI dan menghindari resiko pengambilan keputusan yang cukup tinggi. Begitu juga hasil EVA tahun 2001 perusahaan belum mampu mengelola modalnya atau tidak terjadi nilai tambah ekonomis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | SK.AK Pha 39 2003 |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5001-6182 Business > HF5601 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Program Studi Akuntansi |
Depositing User: | Perpustakaan UWIKA |
Date Deposited: | 27 Oct 2022 07:08 |
Last Modified: | 27 Oct 2022 07:27 |
URI: | http://repository.widyakartika.ac.id/id/eprint/2663 |
Actions (login required)
View Item |