Bernard Y., V. (2006) Analisa Penganggaran Modal dan Analisa Break Event Point Sebagai Dasar Pengembangan Usaha Pada Perusahaan Jasa Laundry “ Goshen Klin ” Di Denpasar, Bali. Skripsi thesis, Universitas Widya Kartika.
Text (ABSTRAK)
pengantar dan daftar isi-12.pdf Download (116kB) |
Abstract
Suatu studi yang dilakukan oleh seorang investor ataupun seorang analisis keuangan, dewasa ini menjadi suatu pegangan yang mendasar atas pendirian suatu perusahaan atau bisnis. Mulai dari riset pasar, perencanaan keuangan beserta target-target yang harus dicapai, menganalisa kembali kemampuan pihak investor, bahkan sampai dengan perhitungan insting bisnis dengan cara meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang – tidak menutup kemungkinan kondisi politik ataupun alam semesta yang akan terjadi. Semuanya dilakukan hanya untuk satu tujuan, mencapai keuntungan sebesar-besarnya dan menekan resiko sekuat-kuatnya. Juga satu prinsip penting, yakni “keputusan dengan hasil terbaik”. Hingga pada akhirnya, konsep ini disebut sebagai studi kelayakan bisnis. Konsep ini sendiri sangat berarti jika modal yang disediakan relatif besar, karena hukum rimba sendiri mengatakan bahwa semakin besar modal, semakin besar pula resiko, meski keuntungan yang bisa dicapai juga semakin besar. Pada umumnya, seorang analisis keuangan menggunakan beberapa metode untuk mendukung proses analisanya. Metode-metode tersebut berupa Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Modified Internal Rate of Return (MIRR), dan Profitability Index (PI). Dalam kasus ini juga ditambahkan metode Break Event Point (BEP) tidak lain dengan tujuan sebagai pelengkap analisa. Masing-masing metode memiliki fungsi yang berbeda-beda melalui maksud penggunaannya yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil perhitungan, perusahaan dapat mengembalikan modal setelah melewati 3 tahun lebih. Hal ini cukup bagus karena perusahaan dapat dikatakan sudah menempuh setengah dari perjalanan yang ditetapkan. Namun jika dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode lainnya, dengan membutuhkan rentang waktu 5 tahun, pihak perusahaan baru bisa mendapatkan hasil yang bagus. Misalnya, seperti yang terungkap dalam perhitungan NPV, dalam waktu 5 tahun perusahaan baru bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp.53.534.405,75. Hal tersebut disebabkan karena ditambahkannya tingkat suku bunga diskonto sebesar 12,25 % sebagai pelengkap dari perhitungan tersebut. Untuk hasilnya, kebanyakan para investor lebih menyukai metode NPV karena memperhitungkan juga nilai waktu dari uang/modal sehingga diperoleh hasil yang lebih terpecaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | SK.EKO Ber 307 2006 |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory > HB1-3840 Economic theory. Demography > HB501 Capital. Capitalism H Social Sciences > HF Commerce > HF5001-6182 Business |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Program Studi Manajemen |
Depositing User: | Staff Perpustakaan UWIKA |
Date Deposited: | 07 Nov 2022 03:16 |
Last Modified: | 07 Nov 2022 03:16 |
URI: | http://repository.widyakartika.ac.id/id/eprint/2755 |
Actions (login required)
View Item |